Radio
adalah salah satu media masa, media informasi dan juga media komunikasi. Radio
menyampaikan informasi dengan bahasa lisan dan media auditif (pendengaran) sebagai
penerima sehingga, radio dapat didengar oleh semua orang dan kalangan termasuk penyandang buta aksara
(buta huruf ) dan visual.
Radio merupakan sarana tercepat dalam
menyampaikan sebuah informasi tak terbatas oleh ruang dan waktu. Selain itu,
radio juga dapat di dengar sampai ke pelosok daerah yang belum terjangkau oleh
listrik sekalipun. Walaupun radio tidak dapat memberikan gambaran visual secara
mendetail namun, disitulah letak keistimewaan radio sebenarnya. Karena hanya
radiolah satu-satunya media komunikasi yang dapat menciptakan gambar di ruang
imajinasi pendengarnya, karena pesan yang bersifat selintas dan dengan penyampaian
informasi yang mendetail serta jelas
dari penyiar dapat membangkitkan pendengar untuk berimajinasi.
Sejarah
Singkat Mengenai Radio
Asal mula adanya sebuah radio
didasari oleh sebuah penemuan-penemuan di bidang fisika pada Abad XIX M.
Gaglieso Marconi, ilmuwan Italia, diakui sebagai “penemu pesawat radio”. Pada awal tahun 1890-an beliau mempelajari
ilmu- ilmu dasar temuan para ilmuwan sebelumnya dan berusaha mengembangkan dan
menerapkannya. Hasilnya, peralatan transmitter (pengirim) dan receiver ciptaannya
tersebut mampu mengirimkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa
kawat.
Pada
tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat
penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Pada
1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang
memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara
yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Namun, ia keburu meninggal dunia sebelum
sempat melihat bagaimana kesuksesan penemuaannya sekarang ini.
Teknologi
radio sebagai media siaran umum mulai dikenal setelah peristiwa tenggelamnya
kapal pesiar mewah Titanic pada 1912. Penderitaan para penumpang tersebut
diceritakan melalui media ini. Sehingga menimbulkan penghargaan khalayak
terhadap media radio, yang kemudia dikenal sebagai telegram tanpa kabel
(wireless telegraph). Baru pada tahun 1920an. Media tanpa kabel ini dikenal dengan
nama “radio” (Olii, Helena, 2006)
Penggolongan
Dan Pembagian Radio
1.
Berdasarkan
teknik modulasi
Dalam
pengoperasiannya radio menggunakan teknik modulasi, di mana sinyal yang
menumpang adalah sinyal suara, sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang
disebut sinyal pembawa (carrier). Analogi sederhananya adalah jika kita inggin
pergi ketempat yang sangat jauh (tidak dapat dijangkau dengan jalan kaki) maka
kita harus menumpang/menaiki alat transportasi untuk dapat kesana.
Jadi, berdasarkan teknik modulasi yang sering
digunakan radio dibagi menjadi FM (frequensi modulation) dan AM (Amplitudo
Modulation). perbedaannya
adalah berdasarkan perubahan naik-turun gelombang radionya. Gelombang FM
dibedakan berdasarkan frekuensi, atau berapa banyak perubahan arah tujuan
gelombangnya setiap detik. Frekuensi gelombang carrier (pembawanya) akan
berubah seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Sementara
gelombang AM berubah berdasarkan amplitudo, yang menggambarkan kekuatan
spesifik sinyalnya. Amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan
perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukkan.
Gelombang AM (Amplitudo
Modulation) memiliki rentang jangkauan yang lebih luas daripada gelombang FM
(Frekuensi Modulation). Hal tersebut dikarenakan gelombang AM memiliki panjang
gelombang yang lebih panjang dibanding gelombang FM. Akan tetapi dalam
perjalanannya mencapai penerima, gelombang AM akan mengalami redaman (fading)
oleh udara, mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi lain, noise, atau
bentuk-bentuk gangguan lainnya. Akibatnya, informasi yang terkirim pun akan
berubah dan mengurangi mutu informasi yang diterima.
Seperti halnya gelombang termodulasi AM, gelombang FM ini
pun akan mengalami redaman oleh udara dan mendapat interferensi dari frekuensi-frekuensi
lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya. Tetapi, karena gangguan itu
umumnya berbentuk variasi amplitudo, kecil kemungkinan dapat memengaruhi
informasi yang menumpang dalam frekuensi gelombang carrier. Karena amplitude
pada FM relative stabil. Akibatnya, mutu informasi yang diterima tetap baik.
Dan, kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi daripada kualitas audio
yang dimodulasi dengan AM. Jadi, musik yang kita dengar akan serupa dengan
kualitas musik yang dikirim oleh stasiun radio
Selain itu, FM (Frequency Modulation) mampu memanjakan
pendengar siaran karena menghasilkan suara yang lebih jernih/bening dan dapat
diterima dengan pola mono atau stereo. Maksudnya, jika radio penerima kita
hanya bisa menerima siaran mode mono, maka ia menampilkan suara mono. Sedang
radio penerima tipe stereo punya pilihan untuk menampilkan suara mono atau
stereo beneran (real stereo) sesuai dengan yang dipancarkan oleh stasiun radio
siaran.
Gelombang AM mengalir dekat dengan
tanah pada siang hari dan semakin tinggi ke angkasa pada malam haRi, yang
artinya sulit untuk mendapatkan radius penyiaran selama jam siang. AM juga
mudah terhalang oleh bangunan tinggi. Modulasi AM cocok digunakan untuk stasiun
radio yang mempunyai pendengar mayoritas jauh dari stasiun pemancarnya
sedangkan modulasi FM cocok digunakan untuk stasiun radio yang mempunyai
pendengar mayoritas dekat dari stasiun pemancarnya atau masih dalam kota yang
sama. Jadi, bisa disimpulkan bahwa meskipun gelombang AM
dapat menembus jangkauan yang lebih luas dari gelombang FM, akan tetapi
gelombang AM tidak seperti gelombang FM yang lebih tahan terhadap nois atau
ganggguan-agangguan lainnya sehingga suara yang dihasilkan lebih jernih.
2.
Berdasarkan
Sistem Manajemen Dan Operasionalisasinya
Jika
dilihat atau ditijau berdasarkan sistem manajemen dan operasionalisasinya,
radio digolongkan berdasarkan beberapa tipe, yaitu radio lokal, radio
sindikasi, dan radio jaringan. Radio Local adalah stasiun
radio yang melakukan produksi program sendiri dan menyiarkan sendiri program
tersebut. Prerecorded/Syndicated Radio adalah stasiun radio
yang mendapatkan program siarannya melalui beberapa sumber, misalnya supplier
program, pengiklan, produser program atau dari stasiun lainnya. Network
Radio adalah radio sistem jaringan, memiliki pola yang mirip prerecorded/syndicated
radio, namun dengan jadwal program dan format siarannya yang tetap
terkontrol dengan baik.
Peran
dan Fungsi radio
Apa
sih fungsi dan peran radio itu sebenarnya?.
Sebagai
media informasi dan komunikasi adalah suatu peran yang dimiliki oleh radio
sedangkan fungsinya adalah untuk menyalurkan informasi dari sumbernya ke para
penggunanya (pendengar). Selain itu masih banyak lagi peran dan fungsi dari
radio antaralain, yaitu:
1. Radio
dapat berperan sebagai media perdamaian dengan dengan menjalankan fungsinya
yaitu berempati & menyuarakan semua
pihak, melihat konflik sebagai masalah dan proaktif untuk pencegahan lanjutan
serta fokus pada dampak yang tak terlihat. Serta membeberkan ketidakbenaran
dari semua sisi dan mengungkap kebohongan yang ditutup-tutupi.
2.
Radio berperan sebagai media pendidikan
dapat memberikan atau menyebarkan ilmu pengetahuan ke daerah-daerah plosok
sekalipun yang tidak dapat dijangkau alat transportasi.
3.
Radio
juga berperan sebagai Media Informasi dan Komunikasi yang menyampaikan pesan
(informasi) dari penyiar ke pendengar sehingga diharapkan terjadi perubahan
prilaku/pemahaman pada pendengar.
4.
Terakhir
radio berperan sebagai media hiburan melalui lagu-lagu dan cerita yang diputar
atau disampaikan.
Manajemen
Dan Pengorganisasian Radio
Stasiun radio yang baik pada umumnya memiliki minimal terdapat 3 divisi
utama dalam struktur organisasinya, yaitu divisi program, divisiteknis, dan
divisi pemasaran. Divisi program bertanggunggung jawab dalam perancangan isi
dan produksi siaran. Divisi teknis bertanggung jawab untuk mempersiapkan
berbagai saran dan prasarana penunjang untuk kelancaran program siaran. Divisi
pemasaran bertanggung jawab terhadapa kelancaran pelaksanaan operasional.
Penyiar ardio bekerja dalam team
work disebut kru (crew) dipimpin
oleh direktur utama yang biasanya adalah pemilik radio (Owner). Dibawah dirut ada general
manager yang bertanggung jawab atas keseluruhan operasional studio
sehari-hari. Dibawah
GM ada manajer, yakni manajer program atau populer disebut program
director (PD), lalu manajer marketing dan manajer teknis beserta
para stafnya.
Manajer Program merupkan
“kepala siaran” atau bos penyiar, bertugas: Membuat jadwal siaran, memantau
stasiun, mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi radio serta beberapa tugas
lainya.
Manajer marketing, bertugas mencari “duit” (iklan). Dialah yang
mengatur penjualan jam siaran komersial (air time) alias mencari iklan. Manajer
teknik, bertanggung jawab atas kualitas radio yang dikonsimsi pendengar. Saalah
satu tugasnya yaitu mengoperasikan atau memastikan bekerjanya semua peralatan
stasiun termasuk bekerjanya semua perlatan stasiun, termasuk soal pemancar,
sesuai dengan parameter teknik yang ditentukan oleh pemerintah atau lembaga
yang berwenang.
Music director, sebutan populernya adalah MD, bertugas: Menyusun
daftar lagu (play list), menyeleksi lagu menentukan boleh tidaknya
sebuah lagu diputar diruang siaran oleh penyiar. Manajer produksi, tugas
utamanya adalah: menentukan sesi rekaman, menangani spot-spot iklan dan promosi
program dan bersama staf teknisnya bertanggung jawab atas kualitas audio sebuah
lghu, lalu mengeditnya biar enak didengan dan layak siar.
Produser disebut pengarah acara, bertugas: Menangani khusus satu
atau lebih program siaran, menentukan materi siaran, penyiarnya juga menentukan
narasumber atau bintang tamu jika diperlukan.
News director, bertugas: Menangani berita-berita atau informasi yang
harus disiarkan penyiar, meyeleksi bahan-bahan berita yang ada untuk disiarkan,
memilih tema-tema untuk dibicarakan oleh penyiar bersama pendengar. Sedangkan,
reporter bertanggung jawab dalam mencari,
mengumpulkan, menyeleksi dan mengolah materi pemberitaan sampai siap siar.
Script writer, penulis naskah siaran, anak buah langsung, tugasnya:
mengedit naskah yang digunakan atau disiarkan oleh penyiar, menyiapkan berbagai
bahan atau informasi yang mendukung sebuah program siaran, utamnya siaran
berita atau siaran lain yang membutuhkan naskah misalnya, tips atau info
ringan.
Public Relations, tugasnya menangani: Proposal kerjasama dan
mengkoordinasikannya dengan program director (PD) dan Manajer Marketing, menjalin hubungan
biak dengan lembaga-lembaga potensial menjaddi pengiklan, pendukung program
siaran dan pendengar setia serta membagun citra Positif radio. Off Air
Division, bagian khusus menganani acara non siaran distudio.
Komentar