TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

Contoh Scipt penerapan teknik komunikasi SBAR di Rumah Sakit   Situation (s) Sebutkan: Salam, Identitas pelapor dan asal ruang perawatan, Identitas pasien, dan Alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif. Dengan kata-kata: Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/malam dok, saya Perawat Dewi dari ruangan HCU RSUD Provinsi NTB, Hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An. X. Saat ini kondisi pasien Apatis/gelisah dengan GCS E4V3M5 tanda-tanda vital. TD: 90/52 mmHg MAP 65 , N: 65x/mnt, RR: 30X/mnt, SPO2 : 96%. Produksi drain dalam 3 jam post op sebanyak 500cc. Urin 100 cc pekat.    Background (B) Sebutkan: Latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), Alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap), Pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan  Terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).   Diagnosa medis Ca. Endemotrium post His

ASKEP ELEVANTIASIS


Pengertian
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Etiologi
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.
Patofisiologi
Penularan Penyakit Kaki Gajah Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.
Tanda Dan Gejala
Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya. Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
• Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
• Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
• Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
• Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
• Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)
Penatalaksanaan
Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.
Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.
Asuhan keperawatan
Pengakajian
a. Riwayat kesehatan
Jenis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun. Cacing filariasis menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk infektif yang mengandung larva stadium III. Gejala yang timbul berupa demam berulang-ulang 3-5 hari, demam ini dapat hilang pada saat istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
b. Pemeriksaan fisik (Objektif) dan Keluhan (Sujektif)
• Aktifitas / Istirahat
Gejala : Mudah lelah, intoleransi aktivitas, perubahan pola tidur.
Tanda : Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi aktivitas ( Perubahan TD, frekuensi jantung)
• Sirkulasi
Tanda : Perubahan TD, menurunnya volume nadi perifer, perpanjangan pengisian kapiler.
• Integritas dan Ego
Gejala : Stress berhubungan dengan perubahan fisik, mengkuatirkan penampilan, putus asa, dan sebagainya.
Tanda : Mengingkari, cemas, depresi, takut, menarik diri, marah.
• Integumen
Tanda : Kering, gatal, lesi, bernanah, bengkak, turgor jelek.
• Makanan / Cairan
Gejala : Anoreksia, permeabilitas cairan.
Tanda : Turgor kulit buruk, edema.
• Hygiene
Gejala : Tidak dapat menyelesaikan AKS
Tanda : Penampilan tidak rapi, kurang perawatan diri.
• Neurosensoris
Gejala : Pusing, perubahan status mental, kerusakan status indera peraba, kelemahan otot.
Tanda :Ansietas, refleks tidak normal.
• Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri umum / local, rasa terbakar, sakit kepala.
Tanda : Bengkak, penurunan rentang gerak.

Diagnosa keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan pada kelenjar getah bening.
2. Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe

Intervensi keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan : Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan peradangan pada kelenjar getah bening
Hasil yang diharapkan : Suhu tubuh pasien dalam batas normal.
Intervensi Rasional
• Berikan kompres pada daerah frontalis dan axial
• Monitor vital sign, terutama suhu tubuh
• Pantau suhu lingkungan dan modifikasi lingkungan sesuai kebutuhan, misalnya sediakan selimut yang tipis
• Anjurkan kien untuk banyak minum air putih
• Anjurkan klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat jika panas tinggi.
• Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (anti piretik).
Rasionalisai :
• Mempengaruhi pusat pengaturan suhu di hipotalamus, mengurangi panas tubuh yang mengakibatkan darah vasokonstriksi sehingga pengeluaran panas secara konduksi
• Untuk mengetahui kemungkinan perubahan tanda-tanda vital
• Dapat membantu dalam mempertahankan / menstabilkan suhu tubuh pasien.
• Diharapkan keseimbangan cairan tubuh dapat terpenuhi
• Dengan pakaian tipis dan menyerap keringat maka akan mengurangi penguapan
• Diharapkan dapat menurunkan panas dan mengurangi infeksi

2. Diagnosa Keperawatan : Nyeri berhubungan dengan pembengkakan kelenjar limfe.
Hasil yang diharapkan : Nyeri hilang
Intervensi :
1. Berikan tindakan kenyamanan (pijatan / atur posisi), ajarkan teknik relaksasi.
2. Observasi nyeri (kualitas, intensitas, durasi dan frekuensi nyeri).
3. Anjurkan pasien untuk melaporkan dengan segera apabila ada nyeri.
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi pengobatan (obat anelgetik).
Rasional :
1. Meningkatkan relaksasi, memfokuskan kembali perhatian dapat meningkatkan koping.
2. Menentukan intervensi selanjutnya dalam mengatasi nyeri
3. Nyeri berat dapat menyebabkan syok dengan merangsang sistem syaraf simpatis, mengakibatkan kerusakan lanjutan
4. Diberikan untuk menghilangkan nyeri.

3. Diagnosa keperawatan : Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan fisik
SHasil yang diharapkan : - Menyatakan gambaran diri lebih nyata
• Menunjukan beberapa penerimaan diri daripada pandangan idealism.
• Mengakui diri sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab sendiri.




DAFTAR BACAAN
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner & Suddarth edisi 8 vol. 2. Jakarta:EGC
Manual Pemberantasan Penyakit Menular “. Jakarta: EGC.John C. Bell,dkk. 1995. “ Zoonosis “. Jakarta: EGC.
Tierney, Lawrence M; dkk. Diagnosis dan Terapi Kedokteran : Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Salemba Medika, 2002.
Moehadsjah et al. 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

Komentar

Posting an populer

Tips dan Trik Lulus CPNS 2021

5 TIPS & TATA TERTIP BERKUNJUNG KE RUMAH SAKIT

ARTI KATA MANIFESTASI