Postingan

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

Contoh Scipt penerapan teknik komunikasi SBAR di Rumah Sakit   Situation (s) Sebutkan: Salam, Identitas pelapor dan asal ruang perawatan, Identitas pasien, dan Alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif. Dengan kata-kata: Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/malam dok, saya Perawat Dewi dari ruangan HCU RSUD Provinsi NTB, Hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An. X. Saat ini kondisi pasien Apatis/gelisah dengan GCS E4V3M5 tanda-tanda vital. TD: 90/52 mmHg MAP 65 , N: 65x/mnt, RR: 30X/mnt, SPO2 : 96%. Produksi drain dalam 3 jam post op sebanyak 500cc. Urin 100 cc pekat.    Background (B) Sebutkan: Latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), Alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap), Pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan  Terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).   Diagnosa medis Ca. Endemotrium post His

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Gambar
PENDAHULUAN A.     Latar belakang Elektrokardiograpi (EKG) adalh pemantulan aktipitas listrik dari serat-serat otot jantung secarra goresan. Dalam perjalanan abad ini ,rekaman  EKG sebagai cara pemeriksaan tidak infsif, sudah tidak dapat lagi di hilang kan dari klinik .sejak di introduksi nya galvanometer berkawat yang di ciptakan oleh Einthoven dalam tahun 1903 ,galvanometer berkawat ini merupakan suatu pemecahan rrekor  perangkat sangat peka dapat merekam setiap perbedaan tegangan yang kecil sebesar milivolt .perbedaan tegangan ini terjadi pada lupan dan imbunan dari serat-serat otot jantung perbedaan tegangan ini di rambat kan kepermukaan tubuh dan di teruskan ke sandapan-sandapan dan kaawat keperangkat penguat EKG . aktifitas listrik mendahului penguncupan sel otot. Tidak adaperangkat pemeriksaan sedehana yang begitu banyak mengajar pada kita mengenai fungsi otot jantung selain di EKG dengan demikian masalah-masalah diagnistik penyakit jantung dapat di pecah kan dan pad

ASKEP HIDROSEFALUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidrosefalus merupakan masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system persarafan (neurobehaviour) yang menuntut asuhan keperawatan yang serius. Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live sustaining” yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian sehingga prinsip pengobatan hidrocefalus harus terpenuhi. Hidrocefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal dan adanya tekanan intrakranial (TIK) yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengeluarkan likuor (Depkes RI, 1989). Agar dapat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya, perawat maupun dokter serta tenaga medis lainnya perlu mengetahui gejala-gejala dini penyebab serta permasalahan dari hidrosefalus itu sendiri.. Kita ketahui bahwa peran perawat yang paling utama adalah melakukan promosi dan penc

Disleksia

Apa sebenarnya disleksia itu??... Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Kata disleksia berasal dari bahasa Yunani δυς- dys- ("kesulitan untuk") dan λέξις lexis ("huruf" atau "leksikal"). Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain memengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga memengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya. Anak disleksia tidak hanya mengalami kesulitan dalam membaca, tapi juga dalam hal mengeja, menulis dan beberapa aspek bahasa yang lain. Kesulitan membaca pada anak disleksia ini tidak sebanding dengan tingkat intelegensi ataupun motivasi yang dimiliki untuk kemampuan membaca dengan lancar d

ASKEP HIDROSEFALUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidrosefalus merupakan masalah kesehatan yang berpengaruh terhadap system persarafan (neurobehaviour) yang menuntut asuhan keperawatan yang serius. Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live sustaining” yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan tindakan bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian sehingga prinsip pengobatan hidrocefalus harus terpenuhi. Hidrocefalus adalah keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan cerebrospinal dan adanya tekanan intrakranial (TIK) yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengeluarkan likuor (Depkes RI, 1989). Agar dapat memberikan asuhan keperawatan sebaik-baiknya, perawat maupun dokter serta tenaga medis lainnya perlu mengetahui gejala-gejala dini penyebab serta permasalahan dari hidrosefalus itu sendiri.. Kita ketahui bahwa peran perawat yang paling utama adalah melakukan promosi dan penc

Posting an populer

5 TIPS & TATA TERTIP BERKUNJUNG KE RUMAH SAKIT

Tips dan Trik Lulus CPNS 2021

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HIPOTIROIDISME