TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

Contoh Scipt penerapan teknik komunikasi SBAR di Rumah Sakit   Situation (s) Sebutkan: Salam, Identitas pelapor dan asal ruang perawatan, Identitas pasien, dan Alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif. Dengan kata-kata: Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/malam dok, saya Perawat Dewi dari ruangan HCU RSUD Provinsi NTB, Hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An. X. Saat ini kondisi pasien Apatis/gelisah dengan GCS E4V3M5 tanda-tanda vital. TD: 90/52 mmHg MAP 65 , N: 65x/mnt, RR: 30X/mnt, SPO2 : 96%. Produksi drain dalam 3 jam post op sebanyak 500cc. Urin 100 cc pekat.    Background (B) Sebutkan: Latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), Alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap), Pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan  Terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).   Diagnosa medis Ca. Endemotrium post His

WATERBIRTHING


Waterbirthing adalah cara persalinan dalam air hangat. Pasien yang hendak melahirkan berada dalam kolam persalinan khusus berisi air hangat yang kira-kira berdiameter 2 meter.  Didalam itulah terjadi proses persalinan yang dibantu oleh para medis yang berada disekitar pasien.  Paramedis mendampingi pasen selama proses melahirkan dari tepi kolam. Bahkan dalam beberapa kasus, sang suami ikut masuk kedalam kolam dan mendampingi  sang istri ketika melahirkan.
Secara teknis melahirkan dalam air sama dengan melahirkan secara normal, yang membedakan hanya tempatnya saja. Didalam tub (kolam) terdapat-benjolan-benjolan yang berfungsi  untuk menahan posisis pasien saat melahirkan agar tidak “terprosok”. Pasien juga dapat mengatur posisinya sendiri ketika melahirkan, misalnya sambil duduk, tiduran ataupun berdiri tergantung dari bagaiman posisi nyaman pasien. Selain kolam yang didisaen secara special, fasilitas pendukung laennya adalan pompa pengatur yang berfungsi agar air tetap bersirkulasi, water heater (penghangat air) agar air tetap hangat, dan thermometer untuk mengatur suhu kolam. Pasien akan masuk kedalam kolam ketika pembukaan sudah mencapai pembukaan 7 cm. Proses melahirkan ini biasanya berlanhsung lebih cepat yaitu sekitar 1,5-2 jam.
Kolan tempat melahirkan harus berada dalam keadaan steril. Air yamg dialirkan harus hangat dan juga steril, selain untuk menciptakan lingkungan yang sama dengan  lingkungan didalam rahim, air hangat juga dapat membunuh bakteri dan virus. Air yang dialirkan biasanya sebatas payudara pasien, hal ini dimaksudkan agar penolong persalinan tetap dapat memantau kontraksi uterus. Suhunya juga disesuaikan dengan suhu tubuh yaitu 37 C. besarnya angka derajat itu memiliki kesamaan dengan air ketuban. Hal ini juga sangat baik untuk bayi agar tidak merakan perbedaan suhu antara didalam perut dan diluar dan mencegah afgar bayi tidak mengalami hipotermia (suhu tubuh yang terlalu rendah) atau hipertermia (suhu tubuh terlalu tinggi).
Airnya menggunakan air suling, sehingga pasien tidak perlu takut jika terminum. Selain itu disajikan aroma terapi serta music relaksasi. Air hangat dapat membuat vagina menjadi elastic sehingga proses kelahiran menjadi mudah dan cepat. Kolam berisi air hangat itu juga memberikan rasa nyaman, tenag dan rileks. Jangan panic ketika bayi berada beberapa saat dalam air dan tidak menangis ketika telah keluar dari rahim. Bayi akan tetap bernafas selam atali pusat masi terhubung denga perut pasien. Tali pesat akan segera dipotong oleh penolong persalinan setelah bayi tidak berada dalam air, dan ketika air berada dipermukaan maka bayi baru mulai bernafas dan menangis.
Setelah bayi lahir, pastikan pasein mengangkat dan menggendong bayi agar kontak antara ibu dan bayi, kemudian lanjutkan proses inisiasi menyusui dini (IMD).
Kelebihan:
  1.  Kondisi yang tenang selama hamil akan direkam oleh bayi dan mempengaruhi kepribadian dan kecerdasann bayi dalam rahim. 
  2.  Menguranginrasa mual, muntah dan pusing 
  3.  Menciptakan jiwa yang seimbang sehingga pertumbuhan jiwa bayi menjadi lebih sehat.
  4.  Memperlancar jalanyan proses persalinan dan meminimalkan rasa sakit.
  5. Meningkatkan produksi asi
  6. Dapat lebih mengontrol emosi dan perasaan
  7. Mencegah kelelahan yang berlebihan saat proses peralinan
  8. Menurunkan resiko rupture perineum atau episiotomy untuk mempermudah persalinan.
Persyaratan:
  1.  Lebih baik selalu didampinggi suami, karena peran suami sangat penting dalam memberikan dukungan bagi ibu dan janin 
  2.  Latihan rutin dari awal kehamilan
  3.  Memiliki kemauan yang kuat dan rajin berlatih dirum,ah
  4. Keberhasilan metode ini sangat tergantung pada keseriusan pasien dalam mempersiapkan kelahiran.
  5.   Tidak dapat dilakukan oleh pasien yang memiliki panggul kecil
  6. Bila pasien memiliki penyakit herpes, dapat beresiko menularkan penyakit tersebut melalui mata, selaput lender dan tenggorokan bayi karena kuman herpes dapat bertahan di air.
  7. Tidak dapat dilakukan jika air ketuban peceh terlebih dahulu, karena di khwatirkan air akan terminum oleh bayi dan terjadi aspirasi pneumonia.  
  • Bagaikan dua sisi mata uang, semua pasti memiliki kekurangan dan kelebihan karena tak ada seutuhnya yang sempurana. demikian juga dengan waterbirth ini masih menjadi kontrofersi bahkan sebuah jurnal asing menyatakan bahwa waterbirt merupakan sebuah persalinan yang tidak layak. Namun, keputusan kembali kepada anda melihat biaya untuk persalinan ini cukup mahal dah masih terbatas di beberapa klinik saja.


FROM: Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Hal: 51`-53

Komentar

Posting an populer

5 TIPS & TATA TERTIP BERKUNJUNG KE RUMAH SAKIT

FILSAFAT KEPERAWATAN

Tips dan Trik Lulus CPNS 2021