TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN SBAR

Contoh Scipt penerapan teknik komunikasi SBAR di Rumah Sakit   Situation (s) Sebutkan: Salam, Identitas pelapor dan asal ruang perawatan, Identitas pasien, dan Alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif. Dengan kata-kata: Assalamualaikum/Selamat pagi/siang/malam dok, saya Perawat Dewi dari ruangan HCU RSUD Provinsi NTB, Hendak melaporkan pasien Tn/Ny/An. X. Saat ini kondisi pasien Apatis/gelisah dengan GCS E4V3M5 tanda-tanda vital. TD: 90/52 mmHg MAP 65 , N: 65x/mnt, RR: 30X/mnt, SPO2 : 96%. Produksi drain dalam 3 jam post op sebanyak 500cc. Urin 100 cc pekat.    Background (B) Sebutkan: Latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS), Alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap), Pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan  Terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).   Diagnosa medis Ca. Endemotrium post His

PSTW (Panti Sosial Tresna Werda) Mataram


Assalamualaikum kawan-kawan bloger semua…..

Hari ini saya inggin sedikit berbagi cerita mengenai pengalaman saya selama praktik di PSTW.

PSTW (Panti Sosial Tresna Werda) atau lebih lazim dan sering di sebut Panti Jompo. Sesuai dengan namanya maka orang-orang yang menghuni wisma di sana adalah para lansia atau “PapuQ-papuq” (Sasak lenguage), ya…pengecuali pekerja social yang bertugas mendampingi atau merawat para lansia belum bisa dimasukan dalam kategori lansia.

 Di provinsi NTB sendiri terdapat 2 PSTW, satu PSTW Puspakarma di Kota Mataram dan satu lagi Maci Awi di Kota Bima. Setiap PSTW memiliki beberapa Wisma dan di huni oleh lebih dari dua lansia.  Lansia yang tinggal di Panti umumnya berusia 60-82 thunan, bahkan ada yang sebelum kemerdekaanpun mereka sudah lahir dan remaja. Latar belakang dan Status ekonomi merekapun berbeda-beda. PSTW juga sama seperti rumah sakit yang memiliki kelas VIP yang memiliki ruangan cukup besar dan fasilitas yang cukup mewah, serta memiliki fasilitas ibadah dan poliklinik.

Selama saya di PSTW, saya sempat menanyakan beberapa alasan mengapa para lansia berada atau tinggal disana, alasanya antara lain; 1. Karena hidup sebatang kara tidak punya anak dan sanak keluarga yang dapat mengurus dan memenuhi kebutuhan hidupnya di usia senja 2. Memiliki keluarga tapi, memiliki hubungan tidak baik dengan menantu sehingga dititiplah di panti dan ia merasa lebih nyaman dan lebih betah hidup di panti 3. Memiliki hanya seorang anak, sanak saudara lain bekerja diluar negeri sebagai TKW dan tidak ada yang mengurus dirumah serta tidak mau merepoti sang anaknya. Itu beberapa alasan saja, jika kita mengkaji lebih banyak lagi maka akan kita dapat banyak alasan lagi yang lebih menyayat hati kawan.

 Secara umum para lansia senang hidup dan tinggal disana, karena menurut mereka semua kebutuhan hidup mereka ditanggung oleh panti dan mereka dapat berkumpul bersama lansia lainnya. Meski kita tidak tahu isi hati mereka sebenrnya, yang mungkin merekapun berharap dapat menghabiskan sisa umurnya bersama anak, cucu dan  keluarganya di usia senja. 

Sebelum saya bercerita lebih lanjut saya inggin menanyakan beberapa partanyaan (anda bia menjawabnya dengan menberi komentar @kolom komentar di bawah) dan saya juga berharap anda merenungkannya:
1.   Apa anda bayangkan atau ketahui tentang ke hidupan di panti jompo?
2.   Jika anda sudah pernah berkunjung ke panti jompo atau anda seorang petugas disana, apa kesan pertama anda setelah berkunjung dan mengetahui kehidupan disana?
3.   Apa anda memiliki rencana atau berfikir untuk menitipkan kedua orang tua atau kakek dan nenek anda disana?
4.   Dapatkah anda membayangkan bagai mana prasaan kedua orang tua anda jika anda menitipkannya kepanti jompo?
5.   Seandainya beberapa puluh tahun lagi saat anda sudah tua menjadi lansia yang sudah tidak produktif. Anak anda yang anda besarkan sejak kecil dengan penuh kasih sayang, sangat anda manjakan dan anda banggakan menitipkan anda kepanti jompo karena tidak punya waktu untuk mengurus anda. Bagaimanakan perasaan anda dan apa yang akan anda lakukan?

Pertanyaannya segitu ajah kok, loe banyak2 ntar dikiranya saya mw ngintrogasi lagi.. hehheeh…

====> Next lanjut kecerita saya. Simak baik-baik ya tapi jangan lupa nafas, hehe….

Pertama kali saya mengenal dan berkunjung ke PSTW yaitu sasaat orientasi MOM ketika memasuki kuliah dulu. Kesan pertama saya… heem… gk bisa diungkapin dengan kata-katan hep. Hari ini hari ke-3 saya praktik di PSTW. Setelah hari pertama orientasi, hari ke-2 diisi dengan gotong royang dan pengkajian, dan hari ini saya dapat jadwal melakukan personal hyigine (memandikan pasien) di wisma intensif/isolasi. Setiap hari pasien dimandikan hanya 1 kali sehari setiap pagi. Anda bisa banyangkan bagaimana kondisi mereka?. Yuupzzz… sangat berbeda dengan penghuni wisma lain. Jangankan untuk mandi secara mandiri ke kamar mandi, untuk bangkit dari tempat tidur saja sangat tidak mungkin. Jika inggin berpindah posisi mereka harus berseok-seok menyeret2 anggota tubuh mereka (ngesot), bahkan lebih parah dari itu ada yang hanya bisa terkulai lemah ditempat tidur. Jadilah mereka melakukan semua aktivitas mereka didalam kamar berukuran 3x4 yang dihuni oleh dua orang tersebut. Mulai dari mandi, makan, tidur, BAB, BAK dilakukan ditempat yang sama (bahkan di atas tempat tidur). Bisa anda bayangkan bagaimana semerbak aroma yang menyebar diruangan tersebut (masker doubelpun tembus hep). 

Karena ini jadwal saya dan teman2 kamipun harus melaksanakan tugas sebaik2nya dan tidak lupa mamakai APD meski hanya bermodal hands scond dan masker. Gk munafik ya, karena ini pengalaman pertama saya membersihkan dan memandikan pasien di  wisma intensif PSTW. Saya juga merasa mual-mual dan meneteskan air mata, itu tidak hanya saya yang mengalami melaikan hamper semua dari kami, termaksuk yang cowok-cowok juga (hilang toh macho). Namun, hal itu hanya beberpa menit awal, selanjutnya saya dan teman2 sudah asyik berkutat dengan sikat, alat pel, selang air dan para lansia pastinya. Saya berhasil memandikan 2 orang lansia bersama patner kerja saya dibimbing pengawas, lansia satu sangat tidak kooperatif dan yang ke-2 hanya bisa terkulai lemah ditempat tidur dan belepotan dengan pupx sendiri. Hamper seltelah 1 jam lebih pekerjaan kitapun beres. Semua lansia sudah dimandikan dan ruangan bersih dan wanggi.

 Akhirnya saya hanya bisa teesenyum didepaan teman2 yang telah bertugas pada hari sebelumnya dan berkata “No Soo Bad n’ menu wajib buat kita untuk memandikan kedua orang tua masing2). Sayapun berjaji dalam hati Insya Allah akan merawat kedua orang tua saya dengan baik sampai akhir hayat mereka. Meski sempat terlintas dibenak saya, sedih rasanya selama 3 tahun belakangan ini saya yang sibuk kulya di pulau orang tidak bisa merawat orang tua saya ketika mereka sakit dirumah. Pesan saya, sayanggilah orang tua kalian sebagaimana mereka menyayangi kalian waktu kecil (Jangan hanya sayang mapacar n galau aja hep, orang tua malah sering di bohongin. ckckkc). Karena meski sebagaimanapun buruk mereka dimata kita, merekalah yang telah melahirkan kita dan karena benih dari merekalah kita bisa hidup dimuka bumi ini.


Bila perlua mulai detik ini di catat or di masukin daftar criteria tuh! (loe saya udah dari dulu, hehehe…) nyari pasangan/calon yang sangat sayang dengan kedua orang tuanya dan juga dekat dan sayang dengan orang tua/keluarga kalian juga hep. Bagi yang cewek, saya sarankan carilah cowok yang sangat sayang dan Cinta sama ibunya, karena seorang laki-laki yang sangat menyayangi seorang wanita bernama “ibu” tidak akan berfikir untuk menyakiti kalian atau kaum wanita lainnya. Semoga….

Last ==> Saran saya, jika anda seorang yang jijian dan inggin melanjutkan study ke jurusan kesehatan. Sebaiknya fikirkan dan membuang jauh2 sifat jijik anda. Karena sangat tidak sopan jika anda muntah-muntah didepan pasien anda hep!. Okay..




Komentar

Posting an populer

Tips dan Trik Lulus CPNS 2021

ARTI KATA MANIFESTASI

FILSAFAT KEPERAWATAN